Pesan Mega ke Jokowi dan Pantun Semangati Kader PDIP NTT

Pesan Mega ke Jokowi dan Pantun Semangati Kader PDIP NTT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam rapat konsolidasi pemenangan pilkada di Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (9/2). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN

Demi menggenjot pembagunan NTT, PDIP mengusung duet Marianus Sae-Emilia J Nomleni pada pemilihan gubernur tahun ini. Tujuannya jika kelak Maruanus-Emi terpilih, kebijakan Pemerintah Provinsi NTT pun sejalan dengan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Hasto menegaskan, NTT sangat penting bagi PDIP. Bahkan Bung Karno mencetuskan gagasannya tentang Pancasila buah dari perenungannya di Ende, NTT ketika menjalani masa pengasingan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

"Di NTT-lah Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama tapi negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi dan penuh nilai kemanusiaaan,” papar Hasto.

Pada bagian akhir pidato, Hasto mengapresiasi warga NTT yang menyalurkan aspirasi politik mereka melalui PDIP. ‎"Maka kami sampaikan salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Salam," kata Hasto.

Sebelum menutup pidato, Hasto juga membacakan pantun. "Ditugaskan Bu Mega datang ke Sikka, bertemu kader dengan semangat bergelora. Betapa rindunya Bu Mega akan anda semua, tolong menangkan pilkada,” ucap Hasto.(rmo/jpg)


Ketua Umum PDI Perjuangan pernah berpesan ke Joko Widodo agar ketika terpilih menjadi presiden bisa memajukan Nusa Tenggara Timur (NTT).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News