Pesan Menyentuh dan Bijaksana dari Gus Jazil di Momen Hari Ibu
Ketua Ikatan Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta itu mengatakan semua orang, terutama para pemimpin, perlu memiliki dimensi keibuan dalam membangun.
"Artinya dimensi yang lebih lembut, yang mengayomi, peduli, memperhatikan semuanya," jelas Gus Jazil.
Gus Jazil mengajak masyarakat dan juga para pejabat negara serta pemimpin untuk mengedepankan dimensi keibuan dengan memberikan pengayoman dan kasih sayang.
"Namanya perhatian, ketulusan, saya pikir itu yang punya itu ada pada sosok ibu," katanya.
Menurut Gus Jazil, kenapa ibu disebut penyangga agama atau penyangga peradaban, karena yang menentukan suami menjadi baik, anak terdidik secara baik, itu juga sangat dipengaruhi oleh ibu.
"Jadi, peran sebagai pendamping suami dan penjaga anak-anak ini sangat penting, dan biasanya disebutnya ini peran domestik," ungkapnya.
Menurutnya, justru dengan peran domestik yang baik, karier seorang suami dan masa depan anak-anak akan lebih terjaga.
"Di situ peran pentingnya seorang ibu dalam konteksnya. Selain itu yang dalam kodratnya yang tidak bisa ditawar adalah melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak-anaknya," katanya.
Gus Jazil mengajak masyarakat dan juga para pejabat negara serta pemimpin untuk mengedepankan dimensi keibuan dengan memberikan pengayoman dan kasih sayang.
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR