Pesan Terakhir Korban Pembunuhan Selingkuhan Istri pada Anak

Pesan Terakhir Korban Pembunuhan Selingkuhan Istri pada Anak
Kedua tersagka saat digiring menuju sel tahanan Mapolres Asahan. Foto: Perdana Ramadhan/ Metro Asahan

Jauh hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi, korban selalu berpesan kepada tiga anaknya dari istri pertama (saudara tiri Novi) agar tidak meniru sikap istrinya (Susi, red).

”Sebelum meninggal bapak sering pesan sama kami untuk tidak mengikuti sikap mamak,” katanya lagi.

Menurutnya, awal pertemuan maut pagi itu, kala adiknya FY sudah lama ingin bertemu dengan ibu mereka.

Kemudian korban yang tak sanggup melihat anak bungsunya terus meminta bertemu ibunya, lalu berusaha mencari tahu tempat tinggal dan alamat sang ibu.

Puncaknya, pagi itu, korban bersama Novi dan FY menemukan kontrakan Susi di Kampung Aek Polan, Kecamatan Buntu Pane.

Sekitar pukul 06.30 WIB mereka sampai di kampung itu. Namun pertemuan itu malah membuat korban dan pelaku terlibat adu mulut yang berujung duel maut dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Bapak ditikam di depan kami. Setelah dia menghabisi Bapak, kami dikejarnya sambil bawa pisau. Aku langsung gendong adikku lari sekencang-kencangnya,” aku Novi.

Berhasil melarikan diri dan meminta pertolongan warga, Novi dan adiknya lolos dari maut. Setelah memastikan korban sudah tak bernyawa, pelaku kemudian kabur bersama wanitanya (Sus) dengan mengendarai sepedamotor Honda Vario yang sebelumnya digunakan korban mendatangi rumah pelaku.

Sebuah rekaman video amatir terkait kasus pembunuhan Rudi Selamat, 45, yang dilakukan selingkuhan istrinya bernama Mahyaruddin sempat beredar di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News