SP Pertamina Diminta Tidak Mengulangi Aksi yang Dapat Mengancam Kepentingan Masyarakat

SP Pertamina Diminta Tidak Mengulangi Aksi yang Dapat Mengancam Kepentingan Masyarakat
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang sempat berencana melaksanakan aksi mogok kerja. Foto: tangkapan layar surat FSBB

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Gunawan Benjamin mengimbau Serikat Pekerja (SP) Pertamina tidak mengulangi aksi yang berpotensi mengancam kepentingan masyarakat, seperti mogok kerja beberapa waktu lalu.

Gunawan menyarankan agar mereka bisa menggunakan cara-cara yang lebih arif dalam menyuarakan aspirasinya, mengingat Pertamina memiliki peran penting terhadap pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat.

"Jangan sampai ada lagi ancaman-ancaman mogok kerja serupa di masa yang akan datang. Saya berharap ada cara-cara yang lebih cerdas dan lebih baik dalam usaha membangun posisi tawar," kata Gunawan, Senin (24/1).

Pasalnya, masyarakat akan menjadi pihak yang paling dirugikan jika aksi mogok kerja tersebut benar-benar terjadi.

Aktivitas masyarakat akan terganggu dan bahkan bisa terhenti akibat mogok kerja tersebut, hingga akhirnya malah menimbulkan kecaman terhadap Serikat Pekerja Pertamina.

"Bisa jadi bumerang buat Serikat Pekerja Pertamina itu sendiri, karena akhirnya dibenci banyak orang akibat aksinya yang malah merugikan masyarakat," ujar Gunawan.

Semua orang, sambung Gunawan, tahu bahwa para pekerja Pertamina memiliki kekuatan yang bisa mengontrol distribusi kebutuhan BBM nasional.

Namun, dia berpesan agar Serikat Pekerja Pertamina tidak menggunakan kemampuan tersebut hanya demi memenuhi kepentingan pribadi atau golongan.

Serikat Pekerja (SP) Pertamina diminta menggunakan cara-cara yang lebih cerdas dan lebih baik dalam usaha membangun posisi tawar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News