Pesan UYM yang Membekas di Hati Santriwati Cantik Ini: Bela Saya di Hadapan Allah Saja
jpnn.com, JAKARTA - Ungkapan menyentuh santriwati cantik bernama Fathiya Hanifa menanggapi maraknya potongan video yang menilai negatif kiprah sang guru, yaitu Ustaz Yusuf Mansur, viral di media sosial.
Fathiya dalam unggahannya itu mengaku akhirnya buka suara karena selalu dihujani banyak pertanyaan seputar kiprah Ustaz Yusuf Mansur atau UYM.
"Ceramahnya kok memaksa sedekah sih? Uang sedekah kemana larinya? Eh kiaimu itu lagi kesandung kasus ya?," kata Fathiya menyebutkan pertanyaan yang banyak ditujukan kepadanya terutama semenjang dirinya libur dan pulang ke masing-masing.
Namun jauh sebelum menerima banyak pernyataan tersebut, Fathiya mengaku UYM telah menyampaikan pesan kepada para santri dan santriwatinya agar tidak menanggapi atau bahkan membela sang ustaz di hadapan pihak yang tidak menyukainya.
"Nak, pas kalian pulang nanti, dan kalian lihat berita tentang ayah, jangan bela ayah di depan mereka, tetapi bela ayah di hadapan Allah," tulis Fathiya menirukan pesan UYM tersebut.
Dalam tulisannya yang viral itu, Fathiya mengungkapkan kesaksiannya yang merupakan pengalaman pribadinya sebagai santriwati takhassus di Pesantren Daarul Qur'an maupun pengalaman tugas mengabdi di bagian administrasi.
"Sedikitnya saya paham kemana dan pada siapa dana manfaat (sedekah) itu disalurkan," ungkap santriawati cantik yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat itu.
Dia pun buka-bukaan mengenai pengalamannya selama empat tahun menjadi santriwati takhassus dengan fasilitas beasiswa dari Daarul Qur'an.
Santriwati cantik bernama Fathiya Hanifa mengungkapkan pesan UYM yang membekas di hatinya. Simak penuturannya
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Bersama MyTenNights, BAZNAS Permudah Umat Islam Berzakat Secara Daring
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Program Sedekah Pelanggan Permudah Masyarakat Menyalurkan Infak
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa