Pesawat Buatan Rusia Hampir Jatuh di Pasar, 41 Orang Tewas

Pesawat Buatan Rusia Hampir Jatuh di Pasar, 41 Orang Tewas
Reruntuhan pesawat Rusia yang jatuh di dekat sungai Nil. FOTO: reuters/JAWAPOS

jpnn.com - JUBA - Dunia penerbangan internasional seolah tiada henti didera duka. Kali ini pesawat kargo buatan Rusia Antonov An-12 terjatuh kemarin (4/11) di dekat Sungai Nil Putih,  di Sudan Selatan. Setidaknya, 41 orang tewas. 

Korban bukan hanya berasal dari awak pesawat, tapi penduduk yang ada di darat juga tewas karena tertimpa pesawat yang jatuh itu. 

Pesawat nahas tersebut tinggal landas dari Bandara Internasional Juba menuju pengilangan minyak Paloch. Hanya berselang beberapa saat, pesawat itu tiba-tiba menukik turun dan akhirnya terjatuh di bantaran Sungai Nil Putih. 

Ekor pesawat dan puing-puing badan pesawat berserakan di sepanjang tepi anak sungai Nil tersebut. Jarak antara lokasi jatuhnya pesawat dan bandara hanya 800 meter. 

Juru Bicara Kepresidenan Ateny Wek Ateny tidak bisa memastikan jumlah penumpang di dalam burung besi tersebut. Penumpang dan kru di dalam pesawat berjumlah 20 orang. 

Namun, mungkin ada 10-15 penumpang tambahan. Seorang anak-anak yang menjadi penumpang dan seorang kru berhasil selamat. Beberapa orang di darat juga tewas karena pesawat nahas itu menabrak area yang biasa dipakai nelayan setempat untuk mencari ikan. 

Di area tersebut juga ada perkampungan petani lokal. Pesawat itu hampir saja menghantam pasar. Namun, pilot berhasil membelokkan pesawat sehingga terjatuh di tepi sungai. 

''Kami harus mengonfirmasi dulu berapa sejatinya orang-orang di dalam pesawat,'' ujar Ateny. Tidak diketahui pesawat tersebut memang tak pernah memiliki manifes penerbangan setiap kali beroperasi atau tidak. Namun, Reuters melaporkan bahwa di lokasi ada 41 jenazah. Proses pencarian korban yang terluka maupun tewas masih dilakukan. 

JUBA - Dunia penerbangan internasional seolah tiada henti didera duka. Kali ini pesawat kargo buatan Rusia Antonov An-12 terjatuh kemarin (4/11)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News