Pesawat Pembawa Nazaruddin Sempat Dipaksa Mendarat

Tiga Kali Turbulensi, Dua Jam Menunggu Izin di Kongo

Pesawat Pembawa Nazaruddin Sempat Dipaksa Mendarat
Pesawat pembawa Nazaruddin sesaat setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Sabtu (13/8) malam. Foto : Raka Denny/Jawa Pos
"Kita sempat dipaksa berhenti pemerintah Kongo. Kurang lebih dua jam. Saya tanya, ternyata tembusan permit (izin melintasi wilayah udara Kongo) belum sampai," papar Anas.

Selanjutnya, pesawat diizinkan melanjutkan perjalanan ke Nairobi. Dari Nairobi, pesawat melanjutkan perjalanan ke Maladewa, sebuah negara pulau di Samudera Hindia. "Dari Maldives (Maladewa), terus ke sini (Jakarta)," papar Anas.

Diungkapkannya pula, karena pesawat yang disewa itu ukurannya kecil maka beberapa kali pula terjebak trubulensi. "Jangan bandingkan dengan Boieng 737. Perjalanan kita melelahkan, gangguan cuaca tiga kali. Kena turbulence," urainya.

Karenanya Anas berharap publik tidak melontarkan beragam spekulasi tak berdasar tentang lamanya perjalanan membawa Nazaruddin pulang. Anas mengakui, hambatan di Kongo cukup menyita waktu.

JAKARTA - Perjalanan Tim Gabungan yang membawa pulang M Nazaruddin dari Kolombia dengan menggunakan pesawat charter, ternyata tidak semulus yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News