Peserta Tarik Tambang IKA-Unhas Sulsel Tewas, Polisi Sebut Tak Dapat Izin

Peserta Tarik Tambang IKA-Unhas Sulsel Tewas, Polisi Sebut Tak Dapat Izin
Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin. Foto: M Srahlin Rifaid/jpnn

jpnn.com, MAKASSAR - Polisi membeberkan fakta terbaru terkait kegiatan tarik tambang IKA-Unhas yang dilaksanakan di Jalan Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang semula ingin menciptakan rekor muri itu berujung tragis. Satu orang peserta meninggal dunia karena terjatuh saat tarik tambang. Sementara itu, 11 orang peserta mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis. 

Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengaku pihaknya tidak mendapat pemberitahuan terkait kegiatan tarik tambang. Pihaknya hanya mengetahui ada kegiatan rutin terkait car free day.

"Sebenarnya kami tidak tahu karena tidak laporan ke pihak kepolisian. Kalau ada ada pemberitahuan untuk mendatangkan orang banyak pasti pihak kepolisian menempatkan personel untuk pengamanan," kata Kompol Syarifuddin, Minggu (18/12).

Dalam insiden itu, pihaknya akan mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada di lapangan. "Saat ini kami masih mendalami dan meminta keterangan para saksi," ungkap dia.

Sekadar diketahui, korban yang meninggal dunia bernama Nurmasita. Perempuan tersebut merupakan ketua RT 001- RW 007, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan Pomanto (Danny Pomanto) membenarkan yang bersangkutan merupakan ketua RT. Danny mengaku telah kehilangan sosok Ketua RT pekerja keras.

"Saya pribadi maupun sebagai Wali Kota dan Ketua IKA Unhas Sulsel turut berduka cita yang mendalam," kata Danny Pomanto, Minggu (18/12).

Kegiatan yang semula ingin menciptakan rekor muri itu berujung tragis. Satu orang peserta meninggal dunia karena terjatuh saat tarik tambang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News