Pesona Mart, Jendela Pemasaran Produk Perhutanan Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Usaha di bidang Perhutanan Sosial semakin berkembang. Dengan menerapkan azas kelestarian hutan dan azas ekonomi beberapa Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) telah mampu menghasilkan produk-produk komoditi hasil hutan yang layak untuk dipasarkan.
KLHK mendorong hadirnya Pesona Mart sebagai jendela mengenalkan sekaligus memasarkan produk-produk tersebut kepada khalayak umum.
Khusus untuk produk-produk komoditi hasil hutan bukan kayu, hingga saat ini kurang lebih ada 61 jenis produk yang telah mampu diproduksi oleh KUPS.
Di antaranya adalah Minyak Sari Buah Merah, Minyak Oles Gaharu, Jus Pala, Bio Spray Gaharu, Minyak Kayu Putih, Madu Mangrove, Madu Kars, Madu Kelulut, Dompet Bordir Aceh, Kain Tenun Badui dan Kopi Codot. Selain itu masih banyak lagi produk-produk komoditi hasil hutan bukan kayu lainnya.
Pada kesempatan terpisah Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto menyatakan bahwa KLHK sedang melakukan upaya pengembangan usaha di bidang Perhutanan Sosial khususnya hasil hutan bukan kayu sebagai bentuk kongkrit memajukan kesejahteraan masyarakat dari pemanfaatan hutan.
“Pendekatan baru Negara memberikan izin kepada masyarakat untuk mengelola hutan melalui skema Perhutanan Sosial. Dengan Perhutanan Sosial masyarakat dapat bermitra dengan siapapun untuk mengembangkan usahanya, harapannya dapat meningkatkan pendapatan melalui pengembangan komoditas, yaitu hasil hutan bukan kayu,” ujar Bambang.
Kehadiran Pesona Mart diharapkan bisa meningkatkan akses pemasaran dan pendapatan KUPS yang hingga saat ini telah terbentuk sebanyak 5.245 kelompok di seluruh Indonesia.
Kinerja skema Perhutanan Sosial sendiri sangat baik karena dalam 4 tahun terakhir (2015-2018) telah menyerap tenaga kerja mencapai sekitar 2,4 juta jiwa.
Kehadiran Pesona Mart diharapkan bisa meningkatkan akses pemasaran dan pendapatan KUPS.
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon
- Antisipasi Karhutla, Menteri Siti: KLHK Lakukan 3 Langkah Strategis Termasuk Pemanfaatan TMC