Pesta Miras Oplos, 3 Tewas

Pesta Miras Oplos, 3 Tewas
Pesta Miras Oplos, 3 Tewas
Sementara 8 korban kritis lainnya hingga kini masih ditangani rumah sakit. Istri Darim, yang enggan disebutkan namanya mengakui tidak punya firasat apa-apa atas kematian suaminya. Namun dia juga tidak membantah, suaminya yang bekerja sehari-hari sebagai security kapal tongkang Tirtamaya ini, sudah biasa mengonsumsi minuman keras. “Saya sudah sering beritahu agar berhenti, namun apa boleh dikata, Darim banyak bergaul dan mudah terpengaruh oleh orang di sekelilingnya,” kata dia.

Masih menurut dia, ada hal aneh saat suaminya, Darim pulang pagi dengan pandangan samar. “Dia (Darim, red) sempat ngomong ke saya kalau pandangannya gelap sekali, bahkan tidak bisa melihat saya. Darim juga sempat muntah-muntah,” cerita istrinya dengan nada terbata-bata. Melihat kondisi itu, dia bersama keluarga langsung membawa Darim ke RSUD Indramayu. Selang beberapa saat kemudian, nyawa Darim tidak tertolong.

Sementara Madi (50), kakak ipar dari korban Duladi, mengatakan, dirinya sempat mendengar keponakannya Duladi sedang sakit gejala muntah-muntah, perut mual, sakit kepala serta penglihatan tidak jelas. “Tapi saya tidak mengetahui kalau itu akibat pesta minuman keras,” ucap Madi.

Semula kara Madi, Duladi mengelak mengakui  telah menenggak miras bersama teman-temannya yang terbagi menjadi tiga kelompok tersebut. Tapi setelah mendapat pernyataan dari tim medis, Dulani akhirnya mengakui perbuatannya.

JUNTINYUAT - Pesta minuman keras (miras) yang melibatkan belasan warga Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, berujung maut. Tiga orang tewas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News