Petaka dari Pemain Cadangan
Minggu, 01 Agustus 2010 – 10:29 WIB
SOLO - Kekhawatiran Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura Jayapura ternyata benar-benar menjadi kenyataan. Musim ini tim berjuluk Mutiara Hitam mengakhiri kiprah di orbit sepak bola tanah air tanpa satu pun gelar. Setelah gagal mempertahankan juara Indonesia Super League (ISL), dan kandas dalam perebutan Piala Indonesia, Eduard Ivakdalam dkk. kembali harus pulang ke Jayapura tanpa medali juara III Piala Indonesia. Gol Persik saat laga masih prematur diklaim Jacksen karena kesalahan yang dilakukan pemain belakang. "Di masa istirahat kami sudah berusaha membangkitkan kembali motivasi pemain. Dan permainan kami pun lebih sedikit terangkat. Tapi pemain Persik telanjur percaya diri. Mereka bermain bagus dan memaksa pemain kami memainkan bola-bola panjang yang bukan menjadi ciri khas permainan Persipura. Ini masih ditambah lagi dengan banyaknya pemain kami yang tak bisa tampil," tegas Jacksen.
Di laga perebutan juara III di Stadion Manahan, kemarin (31/1) Persipura harus takluk di kaki Persik Kediri, 1-0. Adalah Dodit Fitrio Utomo, striker pilihan kedua Persik yang menciptakan malapetaka bagi tim asal Papua ini. Golnya di menit ke-5 memanfaatkan bola rebound, membuyarkan harapan Persipura. Dodit sendiri jarang sekali diturunkan sebagai starter. Dia tampil lantaran Persik kehilangan banyak pemain pilar.
Baca Juga:
Trauma kekalahan di semifinal dari Sriwijaya FC menjadi salah satu penyebab rapuhnya permainan Persipura. "Di babak pertama sangat kelihatan sekali kalau pemain saya masih terbebani dengan kekalahan di semifinal. Mereka terlihat kebingungan saat memulai permainan. Padahal sudah ada beberapa pemain senior yang kami turunkan. Namun pemain masih saja kebingungan. Komunikasi antarpemain tak jalan. Akibatnya mereka mudah sekali membuat kesalahan," ujar Jacksen saat jumpa pers usai laga kemarin.
Baca Juga:
SOLO - Kekhawatiran Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura Jayapura ternyata benar-benar menjadi kenyataan. Musim ini tim berjuluk Mutiara Hitam mengakhiri
BERITA TERKAIT
- Erick: Garuda Muda Layak Dinobatkan sebagai Pencetak Sejarah Baru Sepak Bola Indonesia
- Perasaan Campur Aduk Shin Tae Yong Seusai Timnas U-23 Indonesia Menaklukkan Korea
- Piala Thomas & Uber 2024: Juara Bertahan Tertekan
- Rekor 40 Tahun Korea Dinodai Timnas U-23 Indonesia
- Timnas U-23 Indonesia Taklukkan Korea, Rusdianto Samawa Berterima Kasih Kepada Shin Tae Yong
- Hasil Proliga 2024: Juara Bertahan Tumbang di Laga Pertama