Petaka di Kartanegara

Wakil Bupati Nyaris Celaka

Petaka di Kartanegara
Reruntuhan jembatan Kartanegara Tenggarong, yang runtuh Sabtu (26/11) pukul 16.20 Wita. Foto: ADI CHANDRA/KALTIM POST
Jembatan Kukar memiliki ketinggian dari permukaan air yang memadai. Lebarnya juga memungkinkan karena hanya ditopang dua pilar. Ponton pengangkut batu bara ukuran besar memiliki banyak ruang melewatinya. "Seingat saya, yang sulit itu di Jembatan Mahakam, Samarinda," lanjutnya.

Setelah lima belas menit setelah kejadian, Johan yang sudah mengevakuasi tiga orang seperti tak percaya ketika melihat ke tengah sungai. Sebuah Mitsubishi Strada terjepit di pilar jembatan. Dua lainnya tenggelam bersama rangka jembatan. Penumpang kendaraan yang terjebak itu berteriak minta tolong.

"Ada tiga yang meninggal. Itu masih yang di (bentang) pinggir. Di (bentang) tengah jembatan banyak mobil dan motor yang tenggelam ke dasar bersama rangka jembatan. Semuanya hilang. Semuanya tenggelam," lirihnya. Diperkirakan, ada puluhan orang dengan belasan kendaraan di bentang tengah jembatan.

Agus di tepi sungai yang menjaga jarak dari jembatan karena masih bergoyang dan rawan runtuh itu menyaksikan, puluhan helm terapung. Helm standar milik pengendara sepeda motor di tengah-tengah sungai. "Orangnya tidak tahu. Tidak ada yang muncul di permukaan," sebutnya.

BUTIR nasi di piring Agus Harinanto, 27 tahun, belum habis tatkala suara yang membisingkan telinga terdengar, Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.00 Wita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News