Petaka Pembantaian

Petaka Pembantaian
Petaka Pembantaian
Karena panik, dia pun mengajak seluruh anggota keluarganya berlindung di dalam rumah. Hal sama dilakukan para tetangga Mohammad. Mereka tidak berani ke luar rumah karena khawatir terkena peluru nyasar. "Ini serangan yang sangat tiba-tiba. Tak ada aksi seperti protes atau unjuk rasa yang memicunya. Kini, semua orang gemetar ketakutan," lanjutnya.

Menurut Mohammad, pasukan Assad melancarkan serangan ke Kota Homs menjelang tengah malam pada Jumat lalu (3/2). Selama beberapa jam, peluru dan mortir militer Syria tak berhenti membombardir kota berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa itu. Serangan tersebut baru berakhir beberapa saat sebelum fajar menyingsing. Sedikitnya, 140 warga Khaldiyeh tewas dalam serangan itu.

Setelah tidak terdengar lagi suara tembakan dan mortir, warga baru berani ke luar rumah. Mereka pun lantas melihat kerusakan yang terjadi sambil mencari sanak keluarga mereka yang hilang. "Ini malapetaka. Tak ada kata yang bisa melukiskan pemandangan di wilayah ini," ujar Mohammad sambil menunjukkan kekacauan di sekitar kawasan tempat tinggalnya.

Rekaman video amatir yang menunjukkan dampak serangan maut itu beredar di internet kemarin. Salah satu di antaranya adalah video yang memperlihatkan aktivitas pengobatan di sebuah masjid yang disulap menjadi klinik darurat. Selain menampung korban selamat yang kehilangan tangan dan kaki, masjid itu menjadi tempat penampungan mayat sementara.

Jelang Sidang DK PBB, Tentara Assad Serbu Kota Homs, 260 Tewas DAMASKUS  Kekerasan di Syria belum kunjung reda. Pembantaian atas warga sipil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News