Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Menggembirakan

Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Menggembirakan
Petani padi khususnya di wilayah Food Estate Kalimantan Tengah kini tengah bersiap melakukan panen. Foto: Kementan.

Mentan SYL juga mengungkapkan dalam program ini penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian, diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi.

Terkait hal tersebut, Kepala Balitbangtan menyatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan teknologi budidaya Rawa Intensif, Super dan Aktual (RAISA) yang dapat mendukung produksi padi pada lahan dengan kandungan zat besi dan natrium yang tinggi.

“Dengan aplikasi teknologi ini akan dapat meningkatkan produktivitas padi serta diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau bahkan IP 300 dalam setahun," lanjut Fadjry.

BPTP sebagai kepanjangan tangan Balitbangtan di daerah, kata Syamsuddin, akan terus memberikan pendampingan kepada petani sehingga seluruh wilayah yang menjadi lokasi Food Estate dapat mencapai hasil yang maksimal.

“Kami akan terus mengawal dan memberikan pendampingan sesuai rekomendasi tim, seperti perlakuan lahan, cara tanam dan budidaya sehingga hasil dari pertanaman dapat optimal," ujarnya.

Syamsuddin menambahkan bahwa pemilihan varietas yang ditanam di lokasi tersebut adalah preferensi dari para petani, seperti varietas Inpari 32 dan Inpari 42 yang sudah cukup lama dikenal dan ditanam para petani di wilayah tersebut.

"Varietas tersebut menjadi primadona karena memiliki rendemen beras tinggi dan saat ini harga gabah konsumsi mencapai Rp. 5.300 per kilogram," tambah Syamsuddin.

Terkait gerakan percepatan tanam, Syamsuddin menjelaskan bahwa hal tersebut sudah berdasarkan hasil kajian khususnya dalam hal kecukupan air.

Petani khususnya di lahan Food Estate di Kalimantan Tengah meraih hasil menggembirakan. Mereka siap panen lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News