Petani Garut Rasakan Manfaat Besar Kartu Tani
Ragam manfaat Kartu Tani ini sudah dirasakan Petani Garut. Salah satunya adalah petani jagung dari Desa Dangdeur Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jon Junaidi.
"Punya kartu tani dari dua tahun lalu, alhamdulilah terbantu. Jadi, meskipun pupuk subsidi dicabut nantinya, kami sudah ada kuotanya di situ," ungkap Jon
Dirinya mendapatkan kuota urea 41 kg, NPK 81 Kg, ZA 14 kg dan organik 148 kg untuk 1 musim tanam jagung dengan luasan 350 tumbak atau sekitar 5 hektare.
"Asal kuota masih cukup dan duitnya ada, tinggal datang ke kios terdekat. Terus gesek kartunya," tuturnya.
Jon menuturkan, banyak teman-temannya yang salah kaprah tentang kartu tani yang sudah diterima.
Misalnya saldo kartu yang seharusnya diisi dengan tabungan petani itu sendiri, bukan bantuan tunai dari pemerintah. Kemudian petani bisa membeli pupuk dengan harga subsidi.
"Saya saja kemarin ada sisa saldo Rp 12 ribu untuk dibelikan pupuk urea sebanyak 4 kg," tuturnya.
Jon menambahkan, dengan adanya kartu tani, dirinya juga dipermudah proses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modalnya mengolah jagung.
Kementerian Pertanian (Kementan) mensyaratkan petani memiliki Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk subsidi dan bantuan pemerintah lainnya.
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke