Petani Kuningan Semringah, Produktivitas Panen Meningkat Signifikan

Petani Kuningan Semringah, Produktivitas Panen Meningkat Signifikan
Kegiatan sekolah lapangan IPDMIP pertemuan pertama poktan Cihieum, Desa Ciporang, Kecamatan Maleber, Kuningan, Jawa Barat. Foto: Dok Kementan

jpnn.com, KUNINGAN - Rohayati, petani asal Kuningan, Jawa Barat, kini lebih semringah dari biasanya. Setahun belakangan ini, hasil panennya lebih bagus dari biasanya rata-rata 5,6 ton/hektare, sekarang menjadi 6,2 ton/hektare.

Ya, program pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif terpadu (IPDMIP) berhasil meningkatkan kompetensinya dalam bertani.

"Saya ikut program Sekolah Lapang Daerah Irigasi sejak 2019," ujar Roahayati, Kamis (18/11).

Rohayati menceritakan banyak manfaat yang didapatkan semenjak menjadi bagian dari program SL DI IPDMIP. Dia mendapat banyak pengetahuan mengenai cara bertani yang efektif dan efisien. Mulai dari perencanaan menanam, manajemen pupuk, pengendalian hama, pra dan pasca panen.

"Kami juga diajari soal mengelola keuangan saat program PLEK (Pelatihan Literasi Edukasi Keuangan). Manfaatnya terasa sekali ya, kami jadi lebih cermat dalam mengatur keuangan," lanjut perempuan yang juga Bendahara Kelompok Tani Tirta Mekar tersebut.

Hal serupa juga dirasakan anggota kelompok taninya. Diakui Rohayati, rekan sejawatnya mendapat banyak pengalaman yang berguna saat mengikuti sekolah lapang.

Sebelumnya, cara bertani mereka tidak terlalu bagus dari sisi manajemen, sehingga hasilnya kurang begitu maksimal.

Sejak adanya program IPDMIP seperti sekolah lapang, kemampuan para petani meningkat signifikan. Dengan proporsi praktik langsung serta teori, SDM petani kuningan ter-upgrade.

Rohayati, petani asal Kuningan, Jawa Barat, kini lebih semringah dari biasanya. Setahun belakangan ini, hasil panennya lebih bagus dari biasanya rata-rata 5,6 ton/hektare, sekarang menjadi 6,2 ton/hektare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News