Petani Menjerit, Stok Gabah Melimpah, Harga Anjlok

Di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, misalnya, gabah petani yang jumlahnya puluhan ton tidak tertampung.
”Para penampung, tengkulak atau cangkau justru hilang ditelan bumi. Gabah petani tak dibeli. Alasan mereka takut ditangkap,” katanya.
Politikus PAN itu menjelaskan, stok gabah di Sambas kabarnya cukup melimpah. Para petani padi baru saja melakukan panen dalam jumlah besar.
Mereka berharap harga gabah kembali dinormalkan atau pemerintah daerah memberikan subsidi.
”Misalnya membeli gabah mereka supaya ada perputaran kembali. Petani bisa lagi membeli bibit, pupuk dan bercocok tanam kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, produksi padi petani Sambas cukup melimpah.
Saking melimpahnya padi, terutama memasuki masa panen, petani di Sambas sampai kesusahan untuk menjual produksinya.
“Gabah susah dijual kalau sudah masuk musim panen. Belum lagi harga yang turun. Kondisi inilah yang menyebabkan petani di Sambas harus menjual gabahnya ke pembeli dari luar Sambas dengan harapan padinya laku dengan harga yang tinggi,” katanya. (den)
Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Barat Guntur mengatakan, harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Sambas turun tajam.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan