Petani Milenial Sangat Menentukan Keberhasilan Pembangunan Pertanian
"Artinya, kata kunci untuk keberhasilan pembangunan di sektor pertanian ada di genggaman petani milenial," ungkap Dedi.
Oleh karena itu, kata Dedi, lima atau sepuluh tahun yang akan datang itu semuanya tergantung dari petani milenial.
"Kalau kalian semua hebat dan semangat, serta disiplin dan kerja keras, pasti pembangunan pertanian kita sukses dan maju," kata Dedi kepada para peserta pelatihan.
Dedi menambahkan, petani milenial adalah harapan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, kata dia, para petani milenial dari sekarang ini harus dididik, digenjot mental, serta ilmu dan pengetahuan mereka.
"Ini supaya mereka menjadi petani yang terampil, tangguh, dan profesional," sambungnya.
Menurut dia, program magang ke Jepang dilakukan untuk mendukung lahirnya petani-petani milenial yang tangguh di seluruh pelosok tanah air, termasuk di NTT.
Dedi berharap seluruh peserta yang dilatih dan dipersiapkan untuk magang itu bisa lulus hingga tahapan selanjutnya yaitu tes bahasa Jepang dan teknologi pertanian.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan program magang ke Jepang ini merupakan bentuk mempersiapkan petani milenial sebagai bagian dari regenerasi.
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata