Petani Milenial Sangat Menentukan Keberhasilan Pembangunan Pertanian
Mereka akan mengikuti pelatihan dengan segala aktivitas pertanian dan peternakan. Para peserta juga akan belajar budaya dan bahasa Jepang.
Pembukaan pelatihan magang tani 2021 di BBPP Kupang dihadiri Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.
Turut hadir mendampingi Dedi yakni Kepala Balai BBPP Kupang Bambang Haryanto, Kapusluh Kementan Lely Nuryati, dan Kepala BPP Lampung Rony AK.
Dedi Nursyamsi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengungkit utama dan pertama suatu bangsa adalah SDM-nya.
"Percuma kita mempunyai senjata yang canggih, percuma kita mempunyai amunisi yang mampu menghancurkan musuh, tetapi penembak jitunya tidak ada. Artinya, di dunia pertanian juga yang paling penting bukan alat-alat mesinnya, melainkan SDM-nya atau petani, praktisi pertanian atau petani milenialnya yang bergerak disektor pertanian," kata Dedi.
"Hal ini yang paling penting dalam produktivitas pertanian," tambahnya.
Dedi menjelaskan di negara yang pertaniannya mengalami kemajuan, para petani milenial juga maju.
Sebab, merekalah yang sesungguhnya berdiri di bagian paling depan, dan mengoperasikan semua alat-alat pertanian, serta lainnya.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan program magang ke Jepang ini merupakan bentuk mempersiapkan petani milenial sebagai bagian dari regenerasi.
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Jepang Mulai Tekan Apple dan Google