Petani Nelayan Muda Indonesia Dukung Hilirisasi Industri Rumput Laut di Nunukan

Petani Nelayan Muda Indonesia Dukung Hilirisasi Industri Rumput Laut di Nunukan
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono dan Ketua Petani Nelayan Indonesia Sinda Sutadisastra mengunjungi Kampung Budidaya Rumput Laut Mamulo, Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (30/3). Foto: dok. pribadi

jpnn.com, NUNUKAN - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menghadiri kegiatan panen rumput laut di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolu, Nunukan, Kalimantan Utara.

Menteri Sakti menginginkan sektor rumput laut dibuat modeling industry dari hulu sampai hilir dimulai dari pembibitan, panen kering, dan pada akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan.

Menurutnya jika hilirisasi budi daya rumput laut sudah berjalan, termasuk industrinya maka perputaran uang dalam hal ini perekonomian bisa lebih baik dan banyak di Nunukan.

"Bayangkan saja produksi rumput laut di Nunukan 36.000 ton per tahun atau bisa mencapai Rp720 miliar, kalau berputar tiga kali sudah di atas Rp2 triliun. Artinya perputaran uang di Nunukan," ujarnya.

Jadi, kata Menteri Wahyu Sakti, nanti tidak lagi hanya panen rumput laut mentah saja (non material), tetapi nanti sudah menjadi material (olahan) yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi.

"Dan jika hilirisasi sudah dijalankan akan menciptakan lapangan pekerjaan," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Petani Nelayan Muda Indonesia Sinda Sutadisastra mengapresiasi perhatian pemerintah melalui Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Dia menyatakan akan mendukung mewujudkan keinginan Menteri Sakti Wahyu dengan menurunkan tenaga ahli.

Petani Nelayan Muda Indonesia mendukung hilirisasi industri rumput laut di Nunukan, Kalimantan Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News