Petani Pahlawan Kita

Petani Pahlawan Kita
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Foto: dok/Kementan RI

Semangat kedua pahlawan adalah rela berkorban. Dedi mengatakan, pahlawan mengorbankan apa pun untuk Indonesia merdeka, dari harta hingga nyawa.

“Kita sebagai penyuluh, ASN, apa yang sudah kita korbankan? Mari kita introspeksi. Dengan berbagai fasilitas, kita pikirkan apa yang bisa kita sumbangkan dan korbankan untuk negara,” katanya.

Hal ketiga adalah pantang menyerah. Semangat mati satu tumbuh seribu. Meski dibombardir senjata otomatis, tetapi para pahlawan tetap maju melawan penjajah hingga penjajah terusir dari Indonesia.

"Sekarang apakah kita akan menyerah dengan serangan hama, kekeringan, kekurangan pupuk? Petani dan penyuluh yang kuat akan meniru semangat pahlawan, maju terus. Tidak ada halangan untuk turun ke sawah,” katanya.

Dedi menegaskan, yang bisa menyediakan pangan adalah petani. Sekaligus bisa menyelamatkan Indonesia dari kelaparan. Saat resesi banyak negara kekurangan pangan, tetapi di Indonesia tidak asalkan petani dan penyuluh tetap semangat.

“Sesungguhnya, pahlawan yang utama saat ini adalah petani, petani adalah pahlawan pangan kita. Setiap saat kapan pun, petani tetap menjadi pahlawan. Karena petani terus giat, gigih, rajin turun ke lapangan menyediakan pangan untuk kita,” katanya.

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), meminta kepada penyuluh pertanian untuk mendampingi petani dalam menginput eRDKK.

“Penyuluh adalah ujung tombak, garda terdepan. Untuk itu, kita meminta bantuan penyuluh untuk melakukan pendampingan kepada petani dalam penyusunan eRDKK, juga membantu sosialisasikan Kartu Tani. Agar pupuk bisa terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran, sehingga mendukung peningkatan produktivitas,” katanya.(*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Mentan SYL meminta para petani dan penyuluh terus meneladani semangat para pahlawan.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News