Petani Panen Hampir 2.000 Ha di Banyuasin
Menurut Dr. Priatna Sasmita Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel, provitas padi di lahan pasang surut Banyuasin ini masih besar peluangnya untuk ditingkatkan.
Provitas padi yang masih diangka 5 ton GKP/Ha harus dipacu agar dapat mencapai 7 ton GKP/Ha, melalui pengguna varietas unggul spesifik lokasi, serta penerapan rekomendasi teknologi budidaya dan pengendalian OPT.
Penderasan diseminasi inovasi teknologi terus kami lakukan.
Selain itu, kami juga telah mendiseminasikan alat tanam benih langsung yang lebih adaptif (Amator), sehingga dapat mempercepat dan mempermudah penanaman, serta biaya tanam bisa lebih murah.
“Amator tersebut mulai banyak diminiati petani, tidak hanya petani di Banyuasin juga dari daerah lain,” ujar Dr. Priatna Sasmita.
Hampir semua hasil panen padi di sawah pasang surut Banyuasin, gabahnya langsung di bawa keluar, tidak hanya penggilingan padi di Sumsel juga ke provinsi tetangga.
Pemandangan yang tidak asing, bila dermaga di desa sepanjang jalur menuju sungai Musi, setiap harinya dipenuhi tumpukan gabah GKP yang siap diangkut.
"Melihat kondisi ini, kami optimis pasokan beras untuk Sumsel aman, bahkan bisa memenuhi kebutuhan beras daerah lainnya," pungkas Prof. Risfaheri.(jpnn)
Luas panen padi di lahan pasang surut Kabupaten Banyuasin Sumsel terus meningkat setiap harinya. Bahkan, panen padi pada Rabu (24/1) lalu mencapai 1.974 hektar.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Eks Anak Buah Sebut Program SYL Bantu Melahirkan 60 Ribu Petani Milenial
- Kubu SYL Merasa Ada Pihak yang Mencatut Nama Kliennya untuk Minta Uang
- KPK Menyita Rumah di Parepare yang Diduga Hasil Pencucian Uang SYL
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan