Petani Pangandaran Senang, Kini Bisa Panen Tiga Kali Setahun

Petani Pangandaran Senang, Kini Bisa Panen Tiga Kali Setahun
Petani di Kabupaten Pangandaran saat panen raya padi. Foto: Kementan for JPNN

jpnn.com, PANGANDARAN - Petani di Kabupaten Pangandaran kini mulai lega. Dam parit yang dibangun Belanda telah dapat dirasakan kembali manfaatnya setelah direvitalisasi beberapa tahun silam.

"Sekarang petani kembali bisa panen tiga kali setahun," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Agus Sutriadi.

Sebelumnya saat dam parit tersebut belum diperbaiki petani kerap mengeluh. "Seringkali petani libur tanam padi," kata Agus. Bahkan banyak sebagian yang mulai lari dari sektor pertanian.

Kini para petani bergairah kembali. "Mereka senang karena lahan kembali terairi dan bisa panen 8-9 ton per ha," kata Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Dedi Nursyamsi.

Angka itu nyaris 2 kali lipat dari produksi rata-rata nasional yang hanya 5 ton per ha. Hasil tinggi itu, menurut Dedi, karena secara alami sawah Pangandaran bukan berada pada lahan masam.

"Di sana banyak pegunungan berkapur sehingga air yang mengalir relatif basa," kata Dedi.

Pada kondisi sawah yang berada di kisaran netral, maka unsur hara tersedia bagi padi. "Pupuk yang diberikan dapat langsung diserap tanaman," kata Dedi.

Menurut Dedi, Sungai Citumang membelah daratan berbahan induk batu gamping sehingga terbentuk sungai curam dan deras. Di sungai itulah dam parit (bendung kecil) terletak di Desa Bojong, Kecamatan Parigi.

Petani di Kabupaten Pangandaran kini mulai lega karena sekarang mereka bisa kembali panen tiga kali setahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News