Petani Rasakan Manfaat Brigade Alsintan

Petani Rasakan Manfaat Brigade Alsintan
Menanam benih di sawah dengan menggunakan alsintan. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggungjawab atas peminjaman. Silahkan membuat surat melalui Gapoktan. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai,” kata Dadih.

Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen PSP Kementan Andi Alam Syah menambahkan Brigade Alsintan dibentuk karena banyaknya Alsintan yang hanya dibiarkan menganggur oleh Petani. Kementan berharap para petani memaksimalkan alsintan.

"Brigade ini menjadi pengelola alsintan agar penggunaannya lebih maksimal. Kami akan mengubah cara penanganan alsintan. Bila di kelompok tidak maksimal, maka pengelolaannya diserahkan ke Brigade," kata Andi.

Dari sisi biaya, lanjutnya, petani akan lebih hemat. Menurutnya, selama ini petani harus mengeluarkan dana Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hektare untuk sewa alsin. Dengan Brigade, petani cukup membayar Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu per hektare untuk biaya bensin dan honor operator.

"Dengan cara ini, saya optimistis produksi akan meningkat. Di sisi lain, pemda juga ikut terlibat dalam pengelolaan bantuan pusat. Pusat memberikan bantuan alsin, daerah kebagian melakukan perawatan," terang Andi. (jos/jpnn)


Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang diprogramkan Kementerian Pertanian (Kementan) dinilai sangat membantu para petani.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News