Peternak Ayam Blitar Semringah Dapat Solusi dari Mentan

Peternak Ayam Blitar Semringah Dapat Solusi dari Mentan
Kebun jagung. Foto: Humas Kementan

Perhari peternak ayam layer mandiri di Blitar membutuhkan sebanyak 1.200-1.500 ton per hari. Mewakili peternak Blitar, Sukarman berharap model kerja sama sebagai solusi yang baru pertama kalinya dibuat Kementan ini, dapat ditularkan ke daerah-daerah sentra peternakan ayam lainnya.

"Mudah-mudahan ke depannya kami peternak ayam Blitar tidak kesulitan jagung lagi. Karena produsen (jagung) dari Lamongan langsung kita beli melalui melalui Bulog. Ini belum pernah ada sebelumnya, ini terobosan yang terbaik menurut saya," tambahnya.

Untuk kelancaran dan keberlanjutan realisasi kesepakatan, Mentan Amran meminta agar segera dikirimkan bantuan berupa 10 traktor untuk menanam jagung, dan bantuan 20 dryer (pengering) diberikan pada peternak Blitar dan petani Lamongan.

Bukan hanya peternak Blitar yang sumringah, petani jagung Lamongan juga kebagian berkah. Dengan adanya kesepakatan pembelian jagung ini petani kini tak lagi repot menjual hasil panennya. Terlebih saat ini kondisi pertanaman jagung di Lamongan sedang berada dalam kondisi yang sangat baik.

"Lamongan sekarang ini memang lagi top nya jagung. Dari satu hektar bisa dapat 9-10 ton," ujar Tamijo, ketua Kompok Tani (Poktan) Rekso Mulyo Bendo,  Desa Mohorejo Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.

Tamijo mengingat dahulu petani tidak semangat menanam jagung karena harga jagung jatuh. Tetapi kini kebijakan pemerintah memengaruhi stabilitas harga yang menguntungkan bagi petani.

"Kalau dulu karena banyak impor, jagung jadi murah. Sekarang kan pemerintah membatasi impor, jadi harga terjaga," kata Tamijo.(chi/jpnn)


Bukan hanya peternak Blitar yang sumringah, petani jagung Lamongan juga kebagian berkah. Dengan adanya kesepakatan pembelian jagung ini petani kini tak lagi repot menjual hasil panennya.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News