Peti Jenazah Buatan Indonesia ini Penuhi Permintaan Pasar Eropa

Yang lebih menggembirakan, pekerja langsung yang terserap dari bisnis ini ikut meningkat.
Ketua APIKRI, Kemiskidi mengatakan, yang ikut menikmati manisnya bisnis peti ini sangat banyak, mulai dari pengumpul eceng gondok, pelepah pisang, sampai dengan tukang pembuatnya.
"Ini bisnis yang prospeknya menjanjikan. Apalagi pasar luar negeri mencari produk ramah lingkungan, termasuk memikirkan persiapan ketika kelak menutup usia, maka mereka membutuhkan peti," tutur Chesna.
Chesna mengatakan, lembaganya berkomitmen membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha ini.
"LPEI memiliki mandat dari pemerintah untuk mendorong ekspor. Jadi, kami sangat serius membantu para pengrajin melalui asosiasi. Kami optimis produk yang unik ini punya pasar yang sangat besar di luar negeri," seru Chesna.(chi/jpnn)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut andil dalam memajukan usaha ekspor peti jenazah ramah lingkungan atau green coffin, milik Purwanto.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- KPK Periksa Project Manager PT Mega Alam Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit di LPEI
- Maksimalkan Pasar Ekspor, SIG Kebut Proyek Dermaga & Fasilitas Produksi di Tuban
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia