Petinggi Pertamina Dicopot, Deddy Sitorus Kritik Pernyataan Luhut Panjaitan dan Perang Kepentingan di BUMN

Sebab investor khawatir perusahaan yang in-efisien akan selalu memakai tangan-tangan kekuasaan untuk mendapatkan proyek dan menyebabkan persaingan tidak sehat.
“Seharusnya hal ini menjadi concern Pak Luhut,” ujar Deddy.
Terkait pencopotan petinggi BUMN Pertamina sebagaimana yang disampaikan Luhut Panjaitan, menurut Deddy itu menunjukkan lemahnya ‘conflict resolution’ dan kuatnya intervensi dalam tubuh BUMN.
“Ini tidak sehat dan bahkan merusak suasana kerja di dalam tubuh BUMN dalam jangka panjang sebab para pengelola BUMN akan cenderung mencari patron dan perlindungan elit dan pada akhirnya akan merusak ‘merrit system’ di dalam BUMN,” tegas Deddy.
“Tanda-tanda kerusakan itu sudah terlihat di banyak BUMN kita,” ujar Deddy.
Dia menjelaskan, Board of Directors atau Dewan Direksi itu sekarang sulit sekali untuk menjadi satu tim kerja yang solid, karena banyak Direksi yang memiliki patron sendiri dan tidak tunduk kepada Direktur Utama.
“Mereka merasa punya ‘backing’ dan setiap saat bermanuver untuk menggusur Dirut atau mempersembahkan proyek kepada para patron itu,” ungkap Deddy.
“Jika proyek diberikan dengan tidak mengorbankan BUMN-nya mungkin tidak terlalu masalah, tapi jika kualitas dan efisiensi pembiayaan proyek dikorbankan tentu tidak bisa dibiarkan,” sambung dia.
Terkait pencopotan pejabat Pertamina yang disunggung Luhut Panjaitan, Deddy menyebutnya sebagai bukti kuatnya intervensi dalam tubuh BUMN.
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini