Petugas Keluarkan Gas Metan dari Perut Paus untuk Hindari Ledakan

Petugas Keluarkan Gas Metan dari Perut Paus untuk Hindari Ledakan
Kerumunan warga saat menyaksikan penguburan ikan paus sirip pendek yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (20/2/2021) (Antara/Abd Aziz)

jpnn.com, BANGKALAN - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur mengubur 52 ikan paus yang mati terdampar di Pantai Modung, Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura, Jatim.

Namun, sebelum mengubur ikan tersebut, petugas terlebih dahulu membelah dan membuat lubang di perut paus untuk mengeluarkan kandungan gas metan. 

Kepala Bidang (Kabid) Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II BBKSDA Jawa Timur Wiwied Widodo mengatakan pembuangan kandungan gas metan di dalam perut paus itu dilakukan agar tidak terjadi ledakan.

"Kami membelah dan memberikan lubang guna menghindari kemungkinan potensi terjadinya ledakan karena adanya kandungan gas metan di tubuh ikan itu," katanya, Sabtu (20/2).

Total jumlah ikan paus terdampar di bibir Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modong, Kabupaten Bangkalan itu sebanyak 52 ekor.

Awalnya sebanyak 49 ekor di antaranya mati dan tiga lainnya yang masih hidup kemudian dilepas lagi.

Namun, kata Wiwied, dari tiga ekor yang dilepas itu, dua di antaranya kembali lagi ke bibir pantai, sehingga keduanya pun mati.

Jadi, total ikan paus yang mati sebanyak 51 ekor dari 52 yang terdampar.

Petugas BBKSDA Jatim mengubur 52 ikan paus yang mati karena terdampar. Sebelum dikubur, paus itu dibelah terlebih dahulu di bagian perutnya untuk membuang kandungan gas metan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News