Petugas Partai

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Petugas Partai
Politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Partai Demokrat berideologi liberal-sekular dan pro-kemajemukan, serta lebih membela rakyat miskin. Partai Republik, di sisi lain, berideologi konservatif kanan dan lebih dekat dengan kalangan kulit putih Protestan atau yang dikenal sebagai WASP, white anglo-saxon protestant. Dalam kebijakan ekonomi, Partai Republik lebih pro kepada orang-orang kaya dan elite.

Sampai sekarang persaingan ideologi itu terjadi dengan sangat keras. Pemilihan presiden 2019 antara Donald Trump melawan Joe Biden menunjukkan betapa kerasnya persaingan ideologi dalam kontestasi politik di Amerika.

Meski demikian, sosiolog Daniel Bell berpendapat bahwa ideologi telah mati di Amerika. Dalam ‘’The End of Ideology’’ (1962) Bell melihat bahwa pertarungan ideologi sudah tidak relevan lagi di Amerika.

Sudah terlalu banyak ideologi yang overlap, campur bawur antara kiri dan kanan, antara liberal dan konservatif, sehingga kedua partai itu tidak bisa lagi dibedakan ideologinya.

Fenomena di Indonesia mirip dengan yang digambarkan Bell pada masyarakat Amerika. Secara ideologis perbedaan kapitalisme dan sosialisme kabur karena masyarakat menjadi lebih pragmatis.

PDIP mengeklaim bahwa ideologinya bertumpu pada Trilogi politik Bung Karno, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang kebudayaan.

PDIP sekarang mengeklaim sebagai penerus ideologi Bung Karno itu. Namun, itu tidak lebih dari klaim retorika belaka. Alasan PDIP tidak bisa berkoalisi dengan Partai Demokrat karena ideologi, juga harus dilihat sebagai retorika politik saja.

Semua tahu, persoalan utama PDIP dengan Demokrat adalah persoalan perseteruan pribadi Mega vs SBY. Tidak ada hubungan dengan ideologi, karena ideologi sudah lama terkubur mati. (*)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Ungkapan petugas partai itu sekarang diungkapkan lagi oleh Mega. Kali ini lebih keras.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News