Phinisi “Berlayar” Menuju Warisan Budaya Dunia UNESCO

Phinisi “Berlayar” Menuju Warisan Budaya Dunia UNESCO
Menpar Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

Selain itu, Kapal Phinisi itu merujuk pada arah pengembangan destinasi Indonesia yang menuju bahari. Tujuh dari 10 Bali Baru yang dikembangkan Pemerintah Presiden Joko Widodo ini adalah wisata bahari, menaikkan peran maritime di tanah air.

Dari Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sutra dan Morotai Maltara, semua bahari.

Karena itu, konsisten dengan pilihan Phinisi ini akan memperkuat image Indonesia yang kaya akan potensi bahari. Lalu barang-barang yang khas, dan didatangkan langsung dari Indonesia, itu juga semakin memperkuat keyakinan Menpar Arief Yahya.

"Semoga Kapal Phinisi masuk dalam warisan budaya dunia UNESCO. Phinisi memang layak menyandangnya," pungkas Menpar Arief Yahya.

Sebelum Phinisi masuk nominasi, Borobudur, Angklung, Batik, dan Wayang Kulit sudah lebih dulu diakui UNESCO sebagai warisan dunia. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) merupakan organisasi/badan khusus di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. (jpnn)


United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memasukkan Kapal Phinisi dalam nominasi warisan budaya dunia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News