Pidato di Monumen Jogja Kembali, Sultan HB X Ingatkan Lurah Harus Netral
"Ada kekhawatiran soal keindonesiaan kita, seiring lunturnya persaudaraan, dan luruhnya Indonesia sebagai rumah bersama, hanya karena kontestasi politik semata," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, seiring berkembangnya teknologi, media sosial kerap menjadi kubangan pergunjingan sosial, seiring kemampuannya menjadi alat yang ampuh, sebagai senjata dalam pertarungan politik.
Kondisi itulah, yang menurut dia, dikhawatirkan akan mempertajam polarisasi masyarakat.
Seiring semangat "Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi", Sultan mengatakan tugas lurah dan pamong kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta perlu menjadi kekuatan moral serta turut meredam konflik emosional, mengajak masyarakat serta memberdayakan Jagawarga, untuk menjaga pesta demokrasi dengan mengedepankan nurani, nalar, dan akal sehat.
"Semua hanya bisa terlaksana, apabila lurah dan pamong mengedepankan sikap netral, mengedepankan iklim kondusif dan kohesi sosial," kata Gubernur DIY. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Sri Sultan HB X mengingatkan bahwa pemilu bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan, lurah dan pamong harus netral.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- 10 Tahun, DoggyHouse Records Rayakan Bareng Dubyouth Hingga Megatruh Soundsystem
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Shaggydog dan Dagadu Berkolaborasi, Hasilkan 11 Desain Eksklusif
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Kekuatan dan Ketenangan Hati Gibran di Tengah Pandangan Merendahkan