Pidato Prabowo soal Indonesia Bubar 2030 demi Elektabilitas?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar menilai pidato Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan bubar di 2030, harus dimaknai sebagai sebuah pandangan politik.
Menurut pengajar di Universitas Padjadjaran ini, Prabowo kemungkinan mengemukakan hal tersebut terkait rencana mantan Danjen Kopassus itu maju kembali sebagai capres di Pilpres 2019.
"Itu pandangan politik, harus ada kajian lebih jauh. Datanya dari mana," ujar Idil kepada JPNN, Minggu (25/3).
Idil menilai, data sangat penting menyertai sebuah pandangan. Apalagi terkait kondisi Indonesia di masa mendatang, tidak bisa hanya berdasarkan cerita fiksi.
"Saya objektif menilai, bukan menyatakan benar atau salah. Tapi penting data, dalam konteks apa dia mengatakan itu," ucap Idil.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan pernyataan dikemukakan untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo, Idil menilai segala kemungkinan sangat terbuka.
"Itu salah satunya (untuk menambah elektabilitas), karena dalam konteks politik, itu bisa dihubungkan dengan apa pun," pungkas Idil.(gir/jpnn)
Tidak tertutup kemungkinan, pidato Prabowo menyebut Indonesia akan bubar di 2030 sebagai cara menaikkan elektabilitas.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Maraton Pilpres
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Alasan Surya Paloh Tak jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Seusai Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Jalin Kerja Sama
- Saleh Daulay Respons Positif Pertemuan Prabowo- Cak Imin, Tetapi