Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia

Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia
ALASAN - TKI dalam salah satu acara di penampungan di Johor Bahru, Malaysia. Keberadaan jutaan TKI di negeri jiran itu menjadi salah satu elemen dalam pidato SBY, Rabu (1/9) malam. Foto: Nungki Kartikasari/Jawa Pos.
Sebenarnya, gelagat pidato datar-datar saja sudah terlihat sejak sore. Yakni, saat ceramah menjelang buka puasa yang diisi oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasarudin Umar. Nasarudin sengaja memilih ceramah tentang cara-cara yang ditempuh Nabi Muhammad dalam berhubungan dengan bangsa lain.

Nasarudin menceritakan Nabi yang lebih mendahulukan jalan diplomasi dibanding perang. Nasarudin mengingatkan tentang perjanjian Hudaibiyah, atau pakta antara kaum muslim dengan suku Quraisy, untuk tidak saling menyerang. Perjanjian tersebut kelak mengantarkan tentara Muhammad SAW untuk menaklukkan Mekah tanpa pertumpahan darah.

Nasarudin juga bercerita tentang cara Nabi berdiplomasi. Salah satunya, dengan berkirim surat kepada raja-raja bangsa lain. "Seperti nabi-nabi terdahulu, Muhammad SAW berkirim surat kepada pemimpin bangsa lain dalam berdiplomasi," kata Nasarudin, seakan ingin mengingatkan cara SBY berkirim surat kepada PM Malaysia Najib Tun Razak.

SBY tampak takzim mendengarkan ceramah Nasarudin dan mengangguk-angguk. Beberapa kali mantan Menkopolhukam itu juga berbisik pada mantan Pangab (Panglima ABRI) Try Sutrisno, yang duduk tepat di sebelah kanan SBY.

JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam menanggapi ramainya pemberitaan terkait hubungan dengan Malaysia, tak terlalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News