Pidato SBY Dinilai Setengah Hati

Kompak Tetap Minta Boediono-Sri Mulyani Mundur

Pidato SBY Dinilai Setengah Hati
Pidato SBY Dinilai Setengah Hati
JAKARTA- Presiden Susilo  Bambang Yudhoyono dipastikan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait hasil rapat paripurna DPR RI, yang menyatakan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani harus dimintai tanggung jawab soal skandal Century. Namun, pernyataan SBY tersebut dinilai aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak), Fadjroel Rachman  sudah sangat terlambat bahkan sia-sia.

"Menurut saya, itu (pernyataan resmi) adalah sifat setengah hati dari seorang presiden," ucap Fadjroel Rachman, aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak), saat mendatangi KPK, Kamis (4/3).

Pernyataan itu juga, lanjut Fadjroel, semakin menjelaskan siapa sebenarnya SBY. Untuk itu, daripada Sri Mulyani dan Boediono terus membela SBY namun yang dibela tak  bisa membela, lebih baik keduanya mundur dari jabatan.

Dosen komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendy Gazali menambahkan, hasil rapat paripurna memberikan manfaat besar bagi penegak hukum. Dipilihnya opsi C, yakni pencairan dana talangan senilai Rp6,7 triliun ke bank Century diduga melanggar hukum, kini berubah menjadi kekuatan formil hukum atau pro justicia. Berbekal hasil paripurna, penegak hukum baik itu, KPK, kepolisian, dan kejaksaan bisa meminta PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) untuk menelusuri aliran dana Century lebih mendalam.

JAKARTA- Presiden Susilo  Bambang Yudhoyono dipastikan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait hasil rapat paripurna DPR RI, yang menyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News