Pilihan Politik Pengaruhi Perilaku Bermedsos Netizen Indonesia

Pilihan Politik Pengaruhi Perilaku Bermedsos Netizen Indonesia
Pilihan Politik Pengaruhi Perilaku Bermedsos Netizen Indonesia

"Media sosial atau media mainstream itu memfasilitasi orang untuk terekspos berita tentang persoalan pribadi capresm," kata Burhan.

Pilihan Politik Pengaruhi Perilaku Bermedsos Netizen Indonesia Photo: Hasil survei Indikator tentang efek partisan dalam membentuk sikap terhadap isu personal capres. (Supplied)

Hoaks tak beri manfaat

Terkait beredarnya hoaks atau berita bohong tentang kedua paslon di media sosial, tim pemenangan masing masing-masing kubu kompak menyampaikan kecaman mereka.

Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto mengatakan semakin banyak hoaks dan fitnah yang muncul, semakin terbelah-lah masyarakat Indonesia.

"Semakin banyak fitnah semakin kita hidup di dua dunia. Hoaks dan fitnah hanya memperkuat militansi internal dan tidak memberi dampak terhadap elektabilitas," paparnya saat menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran survei nasional (8/1/2019) tersebut.

Ia menerangkan, hoaks jelas sekali tidak memberi manfaat.

"Hoaks itu membawa ancaman yang lebih besar, meski dari hasil survei tadi tidak terlalu memberi dampak. Contohnya, bagaimana kemudian mereka membenci setiap keberhasilan," ujar Hasto.

Sementara Mardani Ali Sera dari tim pemenangan Prabowo-Sandi, sekaligus pembicara lain dari survei Indikator tersebut, mengatakan hoaks sulit untuk dibenarkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News