Pilpres di Negara Indonesia Kok Debat Pakai Bahasa Inggris

Pilpres di Negara Indonesia Kok Debat Pakai Bahasa Inggris
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang dalam Refleksi Akhir Tahun DPD di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12) malam. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) tidak sepakat dengan usul agar debat calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019 menggunakan bahasa Inggris. Wakil ketua MPR itu menduga usul itu hanya untuk memamerkan figur kandidat yang punya kemampuan berbahasa Inggris.

“Debat bahasa Inggris itu, orang kita negara Indonesia kok debatnya bahasa Inggris. Memang mau pamer bahasa Inggris?" kata Oso di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9). 

Menurut Oso, sebenarnya ide soal debat capres menggunakan bahasa Inggris tidak terlalu keliru. Hanya saja, mantan ketua umum Partai Persatuan Daerah (PPD) itu mempertanyakannya dari sisi nasionalisme.

"Saya kira bukan keliru ya, tapi where are your nationality? Orang Korea datang dia berbahasa Korea," katanya mencontohkan. 

Oso pun mengaku tetap berbahasa Indonesia saat berada di mancanegara. Menurutnya, hal itu justru demi menunjukkan keindonesiaannya.

“Negara Indonesia, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia. Ngapain pakai bahasa Inggris di negara sendiri?” ujar pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 itu.(boy/jpnn)


Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menduga ada pihak yang mau memamerkan figur capres dan cawapres yang punya kemampuan berbahasa Inggris.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News