Pinjam Duit Rp 1,24 T, Ancol Diduga Ingin Lanjutkan Proyek Kontroversial Ini

Pinjam Duit Rp 1,24 T, Ancol Diduga Ingin Lanjutkan Proyek Kontroversial Ini
Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu (GMJB) menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Ancol di Pintu Gerbang Barat, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (21/7/2020). Foto: ANTARA/Fauzi Lamboka

Dalam perencanaan, Dufan bakal diperluas 35 hektare dan dibangun taman rekreasi dengan tema laut bernama Ocean Fantasy. Pengerjaannya diperkirakan rampung tahun 2023. 

Kemudian, direncanakan pula pembangunan fasilitas lain dari symphony of the sea, pedesterian baru, hingga restoran. 

Ada juga bangunan baru yang akan dikerjakan tahun 2022 tanpa menggunakan lahan hasil reklamasi. Di antaranya sea world 2 dan Dufan Hotel.

Meski demikian, pembangunannya belum dilakukan karena terkendala pandemi Covid-19. 

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, pihaknya bakal memanggil pihak Ancol untuk dimintai keterangan mengenai pinjaman uang Rp 1,2 triliun tersebut.

"Pinjaman bank DKI untuk Ancol ya untuk apa? Kan itu yang mau kita tanya. Kalau misalnya ditempatkan Formula E mau balapan di sana kita kan belum tahu. Belum ada laporan sama kita," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Bank DKI mengucurkan dana sebesar Rp 1,24 triliun untuk BUMD Pembangunan Jaya Ancol.

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menjelaskan, dana itu untuk berbagai keperluan, mulai dari biaya operasional hingga pengembangan sarana prasarana di tempat wisata tersebut.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga memberi tanggapan lain. Menurut dia, dana dana tersebut justru nantinya dipakai untuk keperluan proyek reklamasi kawasan Ancol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News