Pj Gubernur Agus Fatoni Sukses Tekan Inflasi dan Deflasi di Sumsel, Ini Kata Kepala BPS

Pj Gubernur Agus Fatoni Sukses Tekan Inflasi dan Deflasi di Sumsel, Ini Kata Kepala BPS
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni (depan kiri) melalui programnya, yakni GPISS dan GPMSS mampu menekan inflasi hingga deflasi lebih rendah jika dibandingkan nasional. Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, PALEMBANG - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melalui Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumatera Selatan (GPISS) dan Gerakan Pasar Murah se-Sumatera Selatan (GPMSS) dinilai mampu menekan inflasi hingga deflasi pada angka 0,08 persen.

“Provinsi Sumatera Selatan terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dan ini lebih rendah jika dibandingkan nasional yang sebesar 0,04 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Wahyu Walianto dalam rilis resminya yang diterima, Jumat (2/2).

Menurut Wahyu, melalui program-program tersebut angka inflasi dapat ditekan dengan baik.

Bahkan, sejumlah harga komoditi bahan pangan juga ikut turun.

“Dengan adanya pasar murah itu dapat menekan inflasi, gerakan masif di provinsi atau kabupaten atau kota kita lihat dari sisi angkanya ternyata penemuan kami di lapangan komoditas-komoditas banyak peningkatan dibanding penurunan,” kata Wahyu.

Wahyu menyebutkan komoditas penyumbang utama deflasi pada Januari 2024 secara m-to-m, antara lain cabai merah, cabai rawit, angkutan udara, beras, baju muslim wanita dan bensin.

Sebagaimana diketahui, terjadi penurunan harga pada komoditi beras dan cabai usai panen yang menyebabkan melimpahkan stok di pasaran.

“Terkait adanya penurunan harga beras, seperti kita ketahui harga beras naik dan Januari ini relatif turun, karena ada panen di Musi Rawas dan OKU Timur ini berdampak pada stok di pasar,” papar Wahyu.

Kepala BPS Sumsel menilai Pj Gubernur Agus Fatoni melalui GPISS dan PMSS dinilai sukses menekan inflasi dan deflasi lebih rendah jika dibandingkan nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News