PKB Bidik Satu Kursi di NTB

Helmy Ajak Rhoma Irama Kunjungi Basis NU

PKB Bidik Satu Kursi di NTB
PKB Bidik Satu Kursi di NTB

LOMBOK - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak ingin sesumbar soal raihan suara di daerah, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun daerah tersebut merupakan basis Nahdhatul Ulama yang kuat, namun partai pimpinan Muahaimin Iskandar ini tak mau menargetkan banyak kursi.
    
"Satu kursi saya pikir realistis di NTB. Pada pemilu sebelumnya, kami tidak mendapatkan satu kursi pun dari provinsi ini," kata Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (26/9).

Helmy yang juga menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini mengatakan, pada Pemilu 2009 lalu PKB hanya merebut 2,1 persen suara. Daerah ini masih dikuasai partai "tengah” seperti Partai Demokrat dan Partai Golkar. PKS juga masih menyetor kursi untuk DPR-RI pada Pemilu 2009 lalu.

"Sudah saatnya PKB berperan dalam menyuarakan aspirasi rakyat NTB. Apalagi kami memiliki kultur yang serupa dengan warga NTB," kata menteri termuda pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II  ini.

Demi mendongkrak elektabilitas dan popularitas PKB di NTB, sejumlah langkah dilakukan oleh Helmy. Misalnya, dengan melakukan Tur Nusa Tenggara Barat. Sejumlah tokoh-tokoh agama disambanginya. Dalam perjalanan dari Lombok hingga Sumbawa, paling tidak ada 10 pondok pesantren berbasis NU kuat disambanginya. Selain itu, lanjut dia, dirinya juga menyambangi basis organisasi kepemudaan dan mahasiswa seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).  

"Kami juga aktif berdialog dengan komponen masyarakat, seperti pedagang souvenir dan pengrajin batu mutiara," kata pria asal Cirebon, Jawa Barat ini.

Ada yang spesial pada tur NTB kali ini. Helmy juga mengajak Raja Dangdut H Rhoma Irama. Pada kunjungan ke Ponpes Qomarul Huda, tak kurang dari 1.000 orang memadati pesantren pimpinan KH Turmuzi tersebut. Helmy pernah digembleng di Ponpes ini meskipun tidak lama.

Kedatangan Rhoma menjadi daya tarik tersendiri. Banyak spanduk dukungan Rhoma menjadi presiden  sepanjang perjalanan dari Bandara Lombok hingga pesantren.

Kepada INDOPOS (JPNN Grup), Rhoma mengaku serius menjadi capres PKB. Meskipun demikian, dirinya tidak ingin sesumbar soal pencapresannya itu. Bagi dia, yang terpenting adalah mendongkrak popularitas dan elektabilitas PKB agar mencapai persyaratan presidential threshold 20 persen.

LOMBOK - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak ingin sesumbar soal raihan suara di daerah, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News