PKS dan Demokrat Rebutan Kursi Pimpinan, Siapa yang Menang ?

PKS dan Demokrat Rebutan Kursi Pimpinan, Siapa yang Menang ?
Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: JPG/dok.JPNN.com

Tingginya suara Demokrat tak terlepas dari dukungan yang didapat anggota Komisi C DPRD Surabaya Muchammad Machmud. Dia mendapat dukungan 19.327 suara. Tertinggi ke-2 setelah Baktiono (22 ribu) dari PDIP. "Iyo eman-eman. Kami cuma dapat empat kursi," jelasnya.

Perolehan suara Machmud itu mengungguli dua politikus andalan PDIP. Yakni, Syaifuddin Zuhri dan Adi Sutarwijono. Menariknya, suara Machmud tersebut didapatkan saat perolehan suara partainya menurun.

Kursi Demokrat yang semula enam kini turun menjadi empat. Jatah posisi pimpinan DPRD Surabaya yang kini dijabat Ratih Retnowati pun sebentar lagi habis. Posisi itu diserahkan ke PKS saat serah terima jabatan DPRD periode 2019-2024 pada 24 Agustus nanti.

Machmud menerangkan bahwa suaranya tetap tinggi karena dirinya sudah berkampanye selama hampir lima tahun. Kampanye tidak hanya dilakukan saat masa kampanye resmi dari KPU yang ditetapkan sejak September 2018. Menurut dia, kepercayaan warga tak akan terjalin jika wakil rakyatnya hanya datang saat masa kampanye resmi. "Syarat jadi anggota dewan itu tidak boleh susah ditemui kapan pun waktunya. Kalau ditelepon juga selalu diangkat. Jadi, warga masih percaya," katanya.

Namun, tidak semua janji yang dia sampaikan terealisasi. Misalnya, anggaran jaring aspirasi masyarakat (jasmas) yang tidak dicairkan sejak tahun lalu. Dana APBD yang disalurkan lewat DPRD itu tidak cair karena ada persoalan hukum terkait jasmas. "Kalau tidak cair begini, anggota dewan tidak boleh diam. Kudu dijelaskan supaya kita tidak dianggap mbujuki, " ujar mantan ketua DPRD Surabaya itu. (sal/c7/end)


Partai Golkar sebenarnya juga berpeluang dalam perebutan kursi pimpinan bersama Demokrat dan PKS.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News