PKS Minta PLN Genjot Keandalan dalam Pemenuhan Listrik ke RS Rujukan Covid-19

PKS Minta PLN Genjot Keandalan dalam Pemenuhan Listrik ke RS Rujukan Covid-19
PKS meminta PLN meningkatkan keandalan untuk pemenuhan kebutuhan listrik rumah sakit, khususnya yang menjadi rujukan pasien Covid-19. Foto: Humas DPR

Adapun total gas oksigen yang dihasilkan sebesar 640 juta ton per tahun dengan kapasitas industri 74 persen.

Mengingat kebutuhan gas oksigen yang meningkat, kapasitas produksi ini akan dimaksimalkan sehingga menghasilkan tambahan sekitar 225 juta ton per tahun.

Kemudian, kata Mulyanto, belum lagi adanya rencana pengembangan pabrik baru produsen gas oksigen.

"Karena itu, keandalan listrik PLN untuk menunjang produktivitas industri gas oksigen tersebut menjadi mutlak di tengah kasus kelangkaan gas oksigen akhir-akhir ini.

Sebenarnya, Mulyanto mengungkapkan, dari sisi suplai daya pihaknya tidak khawatir dengan listrik PLN, karena untuk wilayah Jawa-Bali penyediaan daya listrik PLN sudah surplus lebih dari 30 persen.

"Namun, yang kami khawatirkan justru adalah aspek keandalannya," imbuh Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Menukil data Ditjen Ketengalistrikan Kementerian ESDM Mulyanto menyebutkan angka ketidakandalan listrik PLN secara rata-rata nasional, baik lama maupun frekuensi mati listrik, sebesar 13 jam per pelanggan per tahun dan 9,5 kali per pelanggan per tahun.

Menurut dia juga, angka tersebut masih tinggi bila dibandingkan dengan Sabah, Malaysia, yang lama mati listriknya hanya selama 189 menit per pelanggan per tahun.

Atau Singapura, yang durasi gangguan listriknya hanya 5 menit per pelanggan per tahun.

"PLN perlu kerja keras dan siap-siaga menurunkan SDM-nya, agar keandalan listrik pada titik-titik krusial rumah sakit rujukan Covid dan pabrik produksi gas oksigen medis ini dapat terjaga zero byar pet," tegas Mulyanto. (mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

PKS meminta PLN meningkatkan keandalan untuk pemenuhan kebutuhan listrik rumah sakit, khususnya yang menjadi rujukan pasien Covid-19.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News