PKS Tolak Pasangan Suami Istri Jadi Caleg
Rabu, 09 Januari 2013 – 10:45 WIB
“Termasuk juga dengan mengoptimalkan kekuatan suami selaku pejabat publik untuk mendorong istri di legislatif. Nanti pihak KPU segan dan sebagainya. PKS ingin Pemilu bersih, jujur dan adil. Tidak ada penyalahgunaan wewenang. Kalau menang fair jika kalah juga fair,” ucapnya.
Terakhir, sebut Luthfi yang didampingi Ketua DPP PKS Wilda Sumatera Chairul Anwar dan Ketua DPW PKS Provinsi Jambi Safrudin Dwi Apriyanto, dimana PKS dalam rangka mengoptimlkan peran kader yang ada di legislatif dengan disisa masa jabatan yang ada saat ini, termasuk menjaga dan menata daerah masing-masing melarang untuk melaksanakan kegiatan yang kontroversial.
Dia menyebutkan, kegiatan yang kontroversial yang tidak diterima masyarakat, seperti melaksanakan kegiatan studi banding ke luar negeri. “PKS sangat tegas jika ada kadernya yang melakukan kegiatan yang kontroversial yang tidak diterima masyarakat untuk diberi sanksi. Jika itu ada laporannya jelas akan kita tindaklanjuti,” sebutnya.
Selain itu, lanjut LHI, dari pengalaman sebelumnya, ada kader PKS yang terlibat dugaan tindak pidana dengan ancamana hukuman penjara diatas lima tahun. Dalam aturan main PKS, jika ancaman tersebut maka kader yang di legislatif harus mengundurkan diri atau diberhentikan. (roz)
JAMBI – PKS yang merupakan salah satu partai Islam tampaknya benar-benar belajar dan mengevaluasi beberapa agenda politik dari tahun sebelumnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Terbaru: Sudaryono Jadi Pilihan Masyarakat Sebagai Gubernur Jateng 2024
- Inilah 14 Nama Bakal Calon Wali Kota Solo dari PKS, Ada Tokoh PDIP
- Sinyal Kuat Pembantu Jokowi Ini Maju Pilgub Jateng Lewat PDIP, Siapa?
- Kirim Utusan Ambil Formulir Cagub Jateng di PDIP, Hendrar Prihadi: Mohon Doa Restu
- Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput Menjelang Pilkada, Beri Pengetahuan untuk Rakyat
- Megawati Akhirnya Bicara Soal Sikap Politik PDI Perjuangan