Planet Merah Pernah Biru, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Air di Mars?

"Kami menunjukkan dalam penelitian ini bahwa kombinasi hilangnya air karena penyerapan ke kerak planet dan hilangnya air ke luar angkasa memperkuat hal itu," jelas Dr Eva Scheller.

Supplied: NASA
Menanggapi hasil penelitian ini, Dr Graziella Caprarelli dari University of Southern Queensland menyatakan pemodelan yang dilakukan sangat mengesankan.
Namun penelitian ini, katanya, didasarkan atas premis bahwa Mars pernah memiliki kandungan air lebih banyak daripada saat ini. Dan jika air itu tak ditemukan sekarang, maka dipastikan telah terjebak di kerak planet.
"Memang banyak bukti bahwa Mars pada awalnya lebih basah. Saya tidak membantahnya. Tapi seberapa basah planet itu di masa silam?" ujarnya.
"Pendekatan saya mungkin mengambil kisaran volume air yang lebih rendah," kata Dr Graziella, yang turut mengidentifikasi danau bawah permukaan di kutub selatan Planet Mars.
Tidak semua mineral di perut planet yang memerangkap air memeiliki kemampuan yang sama. Beberapa mineral bisa menyerap 13 persen air, sementara yang lain hingga 30 persen.
Adapun kemampuan mineral-mineral di bawah permukaan Mars dalam menyerap air, umumnya masih misterius.
Sekitar empat miliar tahun silam, Bumi dan Mars masih terbilang muda, panas dan basah
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik