PLEK Bikin Petani di Banyumas Makin Modern

PLEK Bikin Petani di Banyumas Makin Modern
Acara pertemuan Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Lokasi IPDMIP di Yogyakarta. Foto: Humas Kementan

"Tidak lagi manajemen 'warung bakso'. Tetapi sekarang lebih teratur, administrasinya lebih 'bankbale'," kata Joko.

Menurutnya, sisi pengelolaan keuangan amat penting karena berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan akses permodalan di lembaga perbankan.

"Misalnya di Malang, itu sudah bagus. Ketika laporan keuangannya rapi, tentu bank lebih bisa mengukur kelayakan kreditur dalam hal ini petani. Kami arahkan ke depan para petani ini kepada corporate farming," jelas Joko.

"Efek PLEK ini membuat petani bisa menjaga manajemen keuangannya. Administrasi keuangan mulai disiplin, dibukukan. Mereka bisa tau, usaha tani ini menghasilkan sekian. Ini membuat petani lebih tertib," lanjutnya.

Joko berharap kehadiran IPDMIP dan sederet program lainnya memberikan kemudahan demi kemudahan kepada para petani. Khususnya yang berkaitan dengan akses permodalan, lantaran hal ini menjadi persoalan klasik di mana-mana.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian harus diarahkan kepada bisnis. Artinya tidak sekadar mencukupi pangan sendiri.

"Tetapi pertanian harus menghasilkan uang. Ini yang menjadi salah satu core dari IPDMIP, menguatkan kapasitas dan SDM petani maupun penyuluh melalui berbagai program," ujar Dedi ketika memberikan arahan dalam giat ini.

Dedi lantas menyinggung pentingnya membangun sistem agribisnis yang kokoh. Yakni melalui pemanfaatan teknologi berbasis 4.0.

Petani di Kabupaten Banyumas merasakan manfaat Program Literasi Ekonomi dan Keuangan (PLEK) yang notabene salah satu item IPDMIP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News