PLN Batalkan Program Kompor Listrik, Fahira Idris: Kebijakan Tepat dan Bijak

Senator dari DKI Jakarta itu juga berharap pemerintah memperbaiki manajemen operasional dan pengawasan dari hulu hingga hilir pelaksanaan distribusi gas LPG 3 kg.
Selain itu, kata Fahira, harus ada formulasi baru pola distribusi LPG 3 kilogram yang idealnya menggunakan pola distribusi tertutup, sehingga terhindar dari berpindahnya pengguna elpiji nonsubsidi ke subsidi.
Di sisi lain atau terkait over supply listrik, kata Fahira, pemerintah harus mencari strategi baru.
Hal ini supaya kelebihan listrik ini diserap maksimal oleh sektor industri dan bisnis, bukan rumah tangga lewat program kompor listrik.
Selain itu, harus segera direalisasikan program penyeimbangan antara daerah yang surplus dan yang defisit listrik agar kelebihan yang terjadi saat ini bisa terserap.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang telah membatalkan program konversi kompor elpiji ke kompor listrik ini. Dari sisi mana pun terlebih dalam situasi saat ini, program ini akan menuai masalah jika dipaksakan realisasinya,” ungkapnya.
“Pemerintah paham psikologis dan suasana batin masyarakat yang saat ini memang sedang butuh berbagai kemudahan agar bisa segera bangkit memulihkan ekonomi keluarga yang selama dua tahun terganggu akibat pandemi,” pungkas Fahira. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Fahira Idris merespons keputusan PT PLN (Persero) membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kilogram ke kompor listrik.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- PLN IP Berdayakan Penyandang Disabilitas Untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
- PLN IP Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Untuk Masyarakat Wilayah Terluar
- Perkenalkan Profil Perusahaan, PLN IP UBH Gelar Casual Meeting Bersama Wartawan
- PLTS Terapung Saguling Jadi Proyek Pertama yang Dibiayai Publik & Swasta
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Kembangkan Energi Surya, PLN Indonesia Power Perkuat Industri PLTS dari Hulu ke Hilir