PLN-Navigat Negosiasikan Harga

PLN-Navigat Negosiasikan Harga
PLN-Navigat Negosiasikan Harga
Direktur Operasi Jawa-Bali PLN IGA Ngurah Adnyana mengatakan, PLN di Bali pernah membeli listrik dari PLTSa. Di Pulau Dewata, listrik dari sampah dibeli dengan harga Rp 700 per KWH. Pembelian itu sudah cukup menguntungkan karena PLN menjual kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi. "Di Bali kami jual kepada pelanggan Rp 850 per KWH," papar dia.  

Ngurah menilai harga penjualan di Bali seharusnya lebih tinggi daripada Bantar Gebang. Sebab, kebanyakan pelanggan di Bali merupakan pelaku bisnis, seperti hotel dan resor yang berani membeli listrik dengan harga tinggi. Karena itu, dia mengatakan masih perlu negosiasi dengan operator PLTSa Bantar Gebang mengenai harga tersebut. "Masih negosiasi harga," ucap dia.

Menurut dia, penyebab minimnya minat investor membangun PLTSa bukan harga beli yang rendah, melainkan faktor koordinasi yang cukup rumit dengan pihak lain. Dalam pengembangan PLTSa, misalnya, investor harus mendapatkan jaminan dari pemda atau pemkot sebagai pemilik sampah. "Kalau tidak ada jaminan pasokan sampah, ya nggak jalan PLTSa itu," papar dia.

Dia menuturkan, kota-kota besar lain seharusnya mengembangkan PLTSa. Selain menjadi pengolah sampah rumah tangga, PLTSa bisa menambah ketersediaan listrik bagi daerah tersebut. Saat ini hanya TPST Bantar Gebang dan TPA Denpasar yang dibuatkan proyek itu. "Seharusnya, di Bandung atau Surabaya juga ada proyek seperti itu. Di Denpasar saja ada, kok," ucapnya. (wir/c11/iro)

BEKASI - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih menegosiasikan harga dengan PT Navigat Organic Energy Indonesia selaku investor Pembangkit


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News