PLN Perbanyak Pembangkit Energi Terbarukan
Jumat, 03 Februari 2012 – 10:55 WIB
JAKARTA – PT PLN (Persero) terus berusaha memperbanyak pembangkit yang menggunakan energi terbarukan seperti air dan panas bumi. Diversikasi tersebut membuat konsumsi bahan bakar di pembangkit yang masuk wilayah operasi Indonesia Barat turun drastis dari 46 persen menjadi 27 persen. Harry menjelaskan, kapasitas listrik terpasang diseluruh Indonesia mencapai 26.894,98 MW. Jumlah tersebut dihasilkan 5.023 unit pembangkit. PLTU tetap menjadi penghasil terbesar dengan 9.452 MW atau 35 persen. Kemudian, PLTGU 6.951 MW atau 26 persen, PLTD 3.268 MW atau 12 persen, PLTA 3.523 MW atau 13 persen, PLTG 3.224 MW atau 12 persen, dan PLTP 439 MW atau 2 persen. Sementara, beban puncak sebesar 24.917,42 MW.
Direktur Operasi Indonesia Barat M Harry Jaya Pahlawan mengatakan, potensi energi terbarukan di Sumatera mencapai ribuan mega watt (MW). Karenanya, potensi tersebut harus dieksplorasi. Sumbernya ada di beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung.
Baca Juga:
’’Kami sudah memulai untuk eksplorasinya. Pembangkit tenaga mikro hydro sudah ada di Sumatera Utara. Juga ada di Sumatera Barat, dan Bengkulu. Potensi sungai belum lagi. Panas bumi banyak. Air saja bisa menghasilkan daya sekitar 100 MW. Panas bumi ribuan MW,’’ kata Harry usai penandatangan kerjasama antara Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta kemarin (2/2).
Baca Juga:
JAKARTA – PT PLN (Persero) terus berusaha memperbanyak pembangkit yang menggunakan energi terbarukan seperti air dan panas bumi. Diversikasi
BERITA TERKAIT
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif