PM Australia Larang Warganya Ikut Demonstrasi Pro-George Floyd

PM Australia Larang Warganya Ikut Demonstrasi Pro-George Floyd
Perdana Menteri ke-30 Australia Scott Morrison. Foto: Reuters

jpnn.com, CANBERRA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta warga untuk tidak menghadiri demonstrasi Black Lives Matter  terkait kematian George Floyd oleh seorang polisi di Amerika Serikat.

"Warga Australia jangan menghadiri aksi unjuk rasa terhadap kematian George Floyd karena risiko penyebaran virus corona," ujar Perdana Menteri Scott Morrison pada Jumat.

Aksi unjuk rasa sebagai respons kematian George Floyd dan bentuk dukungan terhadap suku pribumi Australia akan digelar akhir pekan ini di kota-kota terbesar negara itu.

Penyelenggara demonstrasi mengharapkan ribuan orang akan hadir dalam aksi unjuk rasa itu.

Sementara itu, ratusan orang berunjuk rasa di London dan Berlin pada Minggu (31/5) sebagai bentuk aksi solidaritas atas kematian George Floyd

Para pengunjuk rasa berlutut di Alun-alun Trafalgar, di pusat Kota London, dengan meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian". Mereka lantas bergerak melewati Gedung Parlemen dan mengakhiri aksinya di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Polisi metropolitan menyebutkan mereka mengamankan lima orang di depan Kedubes AS, tiga di antaranya melanggar aturan pembatasan COVID-19 dan dua lainnya karena menyerang polisi.

Ratusan pengunjuk rasa juga mengelar aksi di depan Kedutaan Besar AS di Berlin, membawa poster bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd", "Berhenti membunuh kami" dan "Siapa lagi berikutnya."

Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta warga untuk tidak menghadiri demonstrasi Black Lives Matter terkait kematian George Floyd oleh seorang polisi di Amerika Serikat.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News