PM Papua Nugini Peter O'Neill Mengundurkan Diri

Pengunduran diri ini akan diformalkan ketika Peter O'Neill mengunjungi Gubernur Jenderal, yang menurut rencana akan dilakukan "dalam beberapa hari mendatang".
Awal bulan ini, Peter O'Neill berhasil menghentikan serangan terhadap kepemimpinannya dengan menunda sidang Parlemen di Papua Nugini selama tiga minggu sebelum diselenggarakannya pemungutan suara yang direncanakan untuk menyatakan mosi tidak percaya pada dirinya.
Meskipun bersikeras akan memiliki pemerintahan mayoritas, oposisi yang berusaha untuk menggulingkan Peter O'Neill tidak mencukupi jumlahnya.
Setelah menolak desakan untuk mengundurkan diri selama berminggu-minggu, Peter O'Neill kini telah menerima bahwa ia tidak lagi memiliki dukungan untuk mempertahankan kepemimpinannya.
Sir Julius sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri antara 1980 dan 1982 dan dari 1994 hingga 1997.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia memiliki "persahabatan dan hubungan yang kuat" dengan Peter O'Neill dan mengatakan dia berharap untuk bekerja dengan penggantinya.
Dia menggambarkan O'Neill sebagai "pelayan yang bersemangat di negaranya" dan mengatakan Papua Nugini yang menjadi tuan rumah pertemuan APEC tahun lalu adalah "momen kebanggaan besar" bagi negara ini.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka