PM Tonga Tantang Pemimpin Pasifik Turunkan Berat Badan

"Saya merasa akan terlihat seperti jutawan di mata orang lain," kata wanita berusia 29 tahun ini.
"Di Samoa, orang mengira wanita yang minum minuman ringan itu kaya, tanpa tidak melihat sisi lain yang memengaruhi kesehatan kita," ujarnya.
Pinati mengaku salah satu penyebabnya karena minuman ringan seringkali lebih murah daripada air minum.
Samoa dan beberapa negara tetanganya kini memberlakukan pajak atas gula.
Namun Dr Tukuitonga perusahaan besar minuman ringan berencana melobi pembatalan pajak tersebut.
Coca Cola yang dihubungi ABC menjelaskan "pendekatan kami adalah bahwa pajak minuman ringan terbukti tak efektif dalam memerangi obesitas."
Perusahaan ini mengatakan pihaknya berkomitmen bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Pasifik.
Pinati sendiri saat ini telah berhenti mengkonsumsi minuman ringan.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya