PM Tonga Tantang Pemimpin Pasifik Turunkan Berat Badan
"Saya merasa akan terlihat seperti jutawan di mata orang lain," kata wanita berusia 29 tahun ini.
"Di Samoa, orang mengira wanita yang minum minuman ringan itu kaya, tanpa tidak melihat sisi lain yang memengaruhi kesehatan kita," ujarnya.
Pinati mengaku salah satu penyebabnya karena minuman ringan seringkali lebih murah daripada air minum.
Samoa dan beberapa negara tetanganya kini memberlakukan pajak atas gula.
Namun Dr Tukuitonga perusahaan besar minuman ringan berencana melobi pembatalan pajak tersebut.
Coca Cola yang dihubungi ABC menjelaskan "pendekatan kami adalah bahwa pajak minuman ringan terbukti tak efektif dalam memerangi obesitas."
Perusahaan ini mengatakan pihaknya berkomitmen bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Pasifik.
Pinati sendiri saat ini telah berhenti mengkonsumsi minuman ringan.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka